Giri Kedaton Geger

Suatu hari di giri kedaton, terkumpulah para punggawa kedaton. Di ujung aula itu duduklah sunan giri dengan didampingi anaknnya. Sunan giri terlihat tenang memimpin sidang dengan tangannya yang tetap memegang tasbih dan klumat klamit bibirnya tak kunjung jenuh menyebut rabb nya.

Sunan giri adalah salah satu aktor yang sangat berpengaruh dalam menyebarkan syiar islam di tanah jawa ini. Selain beliau adalah sunan, beliau juga seorang raja. Beliau mempunyai banyak kawula dan kapal – kapal yang digunakan untuk dagang.
Suatu hari di masa banyak rampok yang suka menjarah kapal.

Salah satu awak kapal yang dipercaya menghadap ke giri kedaton. Dengan penuh ketakutan dan rasa bersalah kawula itu melapor kepada Kanjeng Sunan. “Lapor kanjeng, kawula memang pantas dihukum. Salah satu kapal kita telah dijarah perampok Kanjeng” katanya.

Lalu kanjeng Sunan Giri memegang dadanya dan memejamkan matanya sejenak. Kemudian berkata kepada awak kapalnya “Oooo, Yaa!!”
Satu jam kemudian kawula yang tadi melapor kembali ke kedaton dan membuat yang lain dalam kedaton keheranan. Lalu kembali melapor “Haturaken sembah kanjeng, Kapalnya sudah ketemu dan tak satu barang pun yang hilang dari kapal“.

Kembali Sunan Giri memegang dadanya kembali dan memejamkan matanya sejenak kemudian membalas dengan “Ooo, ya!!“ dan mempersilahkan awak kapalnya kembali bekerja...
Semua orang keheranan dengan sikap Kanjengnya namun tak seorang pun dalam kedaton berani bertanya. Karena tidak sabar, putra Sunan Giri memberanikan bertanya kepada ayahnya. “Rama nuwun sewu, sepunteni ingkah kathah. Dalem nderek tangklet. Punapa kanjeng rama nalika wonten laporan mung dawuh Ooo ya!! Maksute punapa? “ (dengan penuh keheranan).

Karena sadar sikapnya tadi membuat heran semua orang kedaton, maka Kanjeng Sunan pun menjawab menjelaskan. “Saya tadi ketika mendengar laporan kita kehilangan kapal, saya memegang dada dan memejamkan mata sejenak Cuma bertanya kepada hati ku. Apakah aku merasa kehilangan? dan ternyata TIDAK, maka beliau menjawab laporan sang awak “Ooo ya!!“.
Pun ketika ada laporan Kapal telah ditemukan dan barang – barang tidak ada yang hilang beliau mengulangi perbuatannya dan beliau juga bertanya di hati “Apakah beliau merasa menemukan atau memilikinya? dan ternyata juga TIDAK“ maka beliau menjawab kepada awak tersebut “Ooo Ya!!“
.....
Sikap beliau sebenarnya mengajarkan kepada kita. Semua yang ada di dunia ini adalah hanyalah titipan. Harta kedudukan istri dan anak adalah semua titipan. Tentu saja suatu hari akan diminta kembali... lalu kenapa kita masih sering merisaukan masalah yang bukanlah hak milik kita ??!!!!

0 comments: